Ada Desa Emas Sisa Kerajaan Majapahit di Trowulan Jatim

Kejayaan kerajaan Majapahit begitu termasyur dalam berbagai literatur. Namun di mana saksi bisu kemasyuran itu? Letaknya di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Namun saksi bisu berupa struktur bangunan dan beragam arca tersebut sebagian besar masih terpendam di bawah 3 kabupaten atau 66 desa. Beragam ancaman pengerusakan dan kerusakan juga mewarnai peninggalan ‘nusantara’ ini.

Salah satu dari 66 desa yang berdiri di atas peninggalan tersebut adalah Desa Kemasan yang terletak di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Nama desa ini konon berasal dari banyaknya emas di dalam tanah. Usut punya usut, emas-emas tersebut adalah peninggalan bersejarah kerajaan Majapahit.

“Pelestarian Trowulan dirintis oleh Henry Maclaine, pendiri ITB. Dia mengajak Adipati Mojokerto dan warga setempat untuk melakukan konservasi pusaka kecil-kecilan di Trowulan,” kata Direktur Eksekutif Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) Adrian Perkasa kepada detikcom, Kamis (10/10/2013).

Adrian menceritakan dalam konservasinya itu Henry menemukan situs terpendam dan banyak artefak. Sebagian besar berbalut emas, namun saat pendudukan Jepang Henry ditangkap dan terjadi eksploitasi besar-besaran.

“Hampir setiap hari ditemukan emas saat itu. Sampai muncul para pemburu harta karun selain warga setempat yang ikut memburu emas. Ini terus berlangsung sampai tahun 1965,” ujar Adrian.

Kemudian terjadilah Gerakan 30 September yang membuat warga dan para pemburu harta karun meninggalkan Desa Kemasan. Warga desa kembali menjadi petani dan para pemburu emas yang berasal dari negeri seberang meninggalkan Indonesia.
“Peristiwa yang dikenal dengan PKI itu membuat mereka berhenti mencari emas. Penduduk kembali menjadi petani. Sekarang kalau kita ke sana akan sulit kembali menemukan emas-emas itu. Secara kasat mata, emas itu sudah tidak ada lagi,” ujar Adrian.

Menurut Adrian, sampai benar-benar berhenti karena peristiwa G30S itu, berarti selama 30 tahun lebih terjadi eksploitasi. Emas itu diyakini warisan kerajaan Majapahit karena luas pusat pemerintahannya di Trowulan mencapai 112 kilometer persegi.

Situs Trowulan adalah bukti kejayaan Majapahit sebagai pusat pemerintahan kerajaan yang hendak menyatukan nusantara. Sejumlah organisasi dan lembaga sedang berupaya menyelamatkan situs tata kota kerajaan dan istana Majapahit ini dari kehancuran.

Kehancuran itu karena setiap struktur bangunan dan arca yang ditemukan tak pernah utuh, dalam keadaan rusak. Kerusakan ini diperparah oleh pembangunan pabrik baja yang hanya berjarak 500 meter dari titik situs di Trowulan.

sumber : detik.com

Dipublikasi di majapahit | Meninggalkan komentar

koleksi foto lucu Perang Dunia II -part 2

koleksi foto-foto yang lumayan menghibur dimasa perang dunia ke II


 (seorang prajurit yang tertidur dibaling-baling pesawat)

seorang rajurit yang bergoyang di depan teman-temanya

 ini seperti prajurit dari Galia, Asterix dan Obelix

 meriam pun bisa jadi ayunan

 biar anget tidur bareng anjing.

 heheh ini kelihatanya expresi menhina tentara sekutu ketika ditangkap

 kalau mau hangat tidur seperti prajurit di atas, diantara BOM

Dipublikasi di foto, perang dunia | Meninggalkan komentar

Koleksi Foto Lucu Perang Dunia II

Perang dunia tidak hanya meninggalkan foto tentang kematian dan kekerasan, namun ada beberapa foto lucu dari beberapa peristiwa perang duni II. Berikut kami temukan beberapa foto lucu pada masa perang dunia sedang berlangsung.

sumber : nuffy.net

Dipublikasi di foto, perang dunia | Meninggalkan komentar

Foto Kondisi Perang dunia II yang menyeramkan.


Untuk foto-Foto koleksi Perang Dunia ini kami ambil dari sebuar Tread dari Agan VIKS77 di http://www.kaskus.co.id

ini untuk penapakan fotonya :




Sumber nya dari :

Dipublikasi di foto, perang dunia | Meninggalkan komentar

Ada jejak Nazi di tanah Jawa

Penemuan kapal selam angkatan laut Jerman U-Boat di Laut Jawa menguatkan fakta sepak terjang Nazi di Indonesia selama era perang Dunia II. Sejarah bangsa asing di Indonesia tak cuma soal Belanda, Jepang atau Inggris. Kehadiran bangsa Jerman di Indonesia yang saat itu bernama Hindia juga memberikan banyak coretan sejarah menarik.

Tak cuma Kriegsmarine alias angkatan laut Jerman yang lalu lalang di perairan Indonesia, sejumlah warga sipil Jerman pernah tinggal di Indonesia. Umumnya mereka menjadi pekerja, pengusaha, dokter, seniman, atau pemilik perkebunan. Nah, Mayoritas warga Jerman di Indonesia adalah pendukung Partai Nazi.

Buktinya ketika Nazi dan Hitler menguasai Jerman, Januari 1933, sekelompok warga Jerman menyambut dengan antusias dengan menghimpun 1.000 tanda tangan orang Jerman di Hindia untuk mendukung pemerintahan Adolf Hitler .

Meski tidak seluruh orang Jerman tidak bisa memberikan tanda tangannya, dipastikan hampir seluruh warga Jerman di Hindia mendukung pemerintahan baru Hitler di Jerman.

Bendera swastika milik Nazi pun pernah berkibar di Jakarta, Bogor dan kota-kota besar lain di Indonesia tahun 1940-1945. Persekutuan Jerman dan Jepang membuat, aktivis Nazi bisa beraktifitas dengan leluasa saat itu di Indonesia.

“Banyak ekspatriat asal Jerman yang kerap berkumpul dan membahas masalah politik. Walau tak mendirikan cabang Nazi secara resmi di Indonesia, mereka cukup sering melakukan pertemuan politik,” kata peneliti soal Jerman dan Nazi di Indonesia, Alif Rafik Khan saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (22/11).

Di bidang kemiliteran, Jerman mengerahkan armada kapal selamnya ke perairan sekitar Indonesia selama Perang Dunia II. Kekuatan kapal selam U-Boat itu tergabung dalam Monsoon Group. Salat satu tujuan mereka memutus jalur logistik pasukan sekutu dengan Asia Tenggara.

Namun menurut Alif, yang lebih utama, kapal-kapal selam itu dijadikan kapal pengangkut karet. Hitler sangat membutuhkan karet untuk kebutuhan peperangan, sementara laut dan udara dikuasai sekutu. Cara paling efektif adalah menggunakan kapal selam sebagai sarana transportasi.

Tentu saja para awak U-Boat sedikit ngambek. Mereka satuan elite, kok cuma dijadikan kapal transport? Apalagi di Atlantik kapal-kapal selam U-Boat dikenal sebagai serigala pemangsa kapal perang sekutu.

“Mereka sangat membenci pekerjaan sebagai kapal transport itu,” ujar Alif.

Walau begitu, tetap saja U-Boat tercatat beberapa kali menenggelamkan kapal musuh. Contohnya Kapal U-168 total mengandaskan tiga kapal musuh dengan bobot gabungan 8.008 ton dan merusak satu kapal musuh berbobot 9.804 ton. Sementara U-183 sudah menenggelamkan lima kapal yang memiliki total berat 30,052 ton dan satu kapal seberat 6,993 ton.

Kehadiran Nazi di Indonesia juga menimbulkan dugaan kalau Hitler mati di Indonesia. Banyak cerita menarik soal Nazi di Indonesia yang dikumpulkan tim merdeka.com. Selamat membaca.

sumber : merdeka.com

Dipublikasi di NAZI | Meninggalkan komentar

Temuan Tengkorak di kapal selam Nazi di Karimunjawa

Sejumlah barang bukti seperti tengkorak awak kapal dan benda pecah-belah ini kini dibawa ke Pusat Arkeologi Nasional.
©AFP PHOTO/Pusat Arkeologi Nasional
Salah satu dari 17 tengkorak yang ditemukan di dalam bangkai kapal selam Nazi di Karimunjawa, Kamis (21/11). Sebuah bangkai kapal selam Nazi Jerman tipe Unterseeboot atau U-Boat ditemukan oleh sejumlah penyelam lokal pada Selasa (19/11).
Sejumlah barang bukti seperti tengkorak awak kapal dan benda pecah-belah ini kini dibawa ke Pusat Arkeologi Nasional.
©AFP PHOTO/Pusat Arkeologi Nasional
Cap rajawali dan swastika yang dipakai tentara Jerman tertulis di sebuah piring yang bangkai kapal selam Nazi di Karimunjawa, Kamis (21/11). Di dalam bangkai kapal berjenis U-168 yang memiliki panjang 76 m dengan garis tengah 4,9 meter ini masih menyimpan sejumlah bukti kuat peninggalan Nazi.

Sejumlah barang bukti seperti tengkorak awak kapal dan benda pecah-belah ini kini dibawa ke Pusat Arkeologi Nasional.
©AFP PHOTO/Pusat Arkeologi Nasional
Sebuah cangkir yang ditemukan di dalam bangkai kapal selam Nazi di Karimunjawa, Kamis (21/11). Penemuan ini besar artinya karena memperkuat bukti sejarah Perang Dunia II dan kehadiran sejumlah tentara Jerman di Indonesia.
Dipublikasi di NAZI, U-BOAT | Meninggalkan komentar

Diduga ada dua kapal selam U-Boat Nazi karam di Laut Jawa

Kapal selam U-Boat kebanggaan Angkatan Laut Nazi Jerman ditemukan di dasar Laut Jawa. Penemuan ini cukup mengejutkan. Baru pertama kali arkeologi Indonesia menemukan sebuah kapal selam U-Boat. Tapi rupanya masih ada bangkai U-Boat selain yang kemarin ditemukan.

“Dari riset yang kami lakukan ada dua bangkai U-Boat di Indonesia. Ada U-168 ditorpedo kapal selam Belanda. U-183 tenggelam ditorpedo AS. Dugaan kami, yang kemarin ditemukan adalah U-Boat U-168,” kata Arkeolog dan penyelam yang menemukan bangkai U-Boat, Shinatria Adhityatama (25).

Shinatria dan timnya pun punya ambisi untuk melakukan pencarian pada bangkai kedua. Penemuan pertama cukup membanggakan karena seluruhnya dikejakan oleh peneliti, arkeolog dan penyelam dari Indonesia. Tak ada juga bantuan pihak asing.

“Kita kerjasama dengan nelayan dan penduduk lokal, karena mereka kan yang tahu kondisi perairan di sana,” kata Shinatria.

Kapal selam U-Boat Angkatan Laut Nazi Jerman itu ditemukan di dasar laut. Lokasinya 10 jam pelayaran ke arah timur dari Pulau Karimun Jawa. Shinatria mulai melakukan penyelaman tanggal 4 November lalu. Penelitian melibatkan Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta dan Sentral Selam Yogyakarta.

Menurut Shinatria, U-Boat bertugas untuk menghancurkan garis suplai sekutu dari Asia Tenggara. Termasuk jalur logistik Inggris dari India.

“Mereka juga bekerjasama dengan Jepang sebagai sekutu. Jerman membantu mengamankan perairan Pasifik yang dikuasai Jepang,” jelasnya.

Selain Jerman dan Jepang juga berbagi teknologi militer. Mereka juga diduga berbagi pangkalan kapal selam. Saat Perang Dunia, diketahui ada pangkalan U-Boat di Pulau Penang, Batavia dan Surabaya.

sumber : www.merdeka.com

Dipublikasi di NAZI, U-BOAT | Meninggalkan komentar

U Boat Nazi karam di Laut Jawa saat patroli subuh 6 Oktober 1944

Tim penyelam dari Pusat Purbakala Nasional menemukan bangkai kapal selam U-boat Nazi Jerman di perairan utara Karimun Jawa. Jika benar itu adalah bangkai U-Boat seri U-168 sesuai pernyataan Ketua Tim Peneliti dari Pusat Purbakala Nasional Bambang Budi Utomo, itu adalah kapal selam yang kandas ditorpedo saat patroli keempatnya.

Dari data situs U Boat Nazi Jerman, seri U-168 keluar dari galangan pada 15 Maret 1941 di Bremen. Setelah itu, U-Boat tersebut berpatroli di perairan Eropa sebelum dikirim ke Samudera Hindia. Nahas, U-Boat tersebut karam ditorpedo kapal selam Belanda HrMs Zwaardvisch.

Selama berpatroli, U-Boat U-168 total mengandaskan tiga kapal musuh dengan bobot gabungan 8.008 ton dan merusak satu kapal musuh berbobot 9.804 ton.

Patroli pertama U-168 adalah keluar dari Kiel pada 3 Maret 1943 lantas menuju Kattegat dan Skaggerak sepanjang garis pantai Norwegia. Lewat celah antara Islandia dan Kepulauan Faroe, U-168 masuk ke Samudera Atlantik dan barat daya Greenland. Dia mencapai Lorient, Prancis pada 18 Mei tahun yang sama.

Patroli kedua menuju wilayah Samudera Hindia dengan mampu mengandaskan kapal Inggris SS Haiching sekitar 130 km barat daya Mumbai (India) pada 2 Oktober 1943. Patroli kedua berakhir di Penang, Malaysia pada 11 November.

Patroli ketiga U-168 mulai berangkat dari Penang pada 7 Februari 1944. Inilah patroli tersukses U-168. Mereka mengandaskan kapal antara lain HMS Salviking berbendera Inggris di selatan Srilanka pada 14 November. Lantas kapal berbendera Yunani Epaminondas Embiricos 210 km utara Maladewa dan terakhir mereka merusak kapal berbendera Norwegia Fenris tetapi kehabisan torpedo sehingga kapal Norwegia itu selamat sampai Mumbai.

Patroli keempat U-168 dilakukan di Laut Jawa hingga kapal selam itu menemui ‘ajal’. Berawal dari patroli 5 Oktober 1944 kapal meninggalkan Batavia (sekarang Jakarta). Dini hari tanggal 6 Oktober, kapal selam itu ditorpedo musuhnya dari Belanda HrMs Zwaardvisch. Kapal itu karam yang bangkainya baru ditemukan 69 tahun kemudian.

sumber : merdeka.com

Dipublikasi di NAZI, U-BOAT | Meninggalkan komentar

Kisah Helmut Pich, komandan U-Boat Nazi yang karam di Laut Jawa

Tim penyelam dari Pusat Purbakala Nasional menemukan bangkai kapal selam U-boat Nazi Jerman di perairan utara Karimun Jawa. Jika benar itu adalah bangkai U-Boat seri U-168 sesuai pernyataan Kepala Pusat Purbakala Nasional Bambang Budi Utomo, itu adalah kapal selam yang kandas ditorpedo pada patroli keempatnya.

Kapal selam U-168 dikomandani oleh Helmut Pich. Dia sebenarnya perwira kebanggaan militer Nazi Jerman. Sebelum memegang U-168, Helmut Pich juga sudah pernah berkarier di U-Boat seri U-180 di Samudera Hindia. Kisah Helmut Pich di U-168 sendiri sebenarnya banyak diisi kegemilangan. U-168 mampu membuat karam tiga kapal musuh dan merusak satu kapal musuh lainnya. Tapi sayang, pada Subuh 6 Oktober 1944, U-168 karam ditorpedo Belanda.

Siapa Helmut Pich? Dia lahir di Rastenburg, Jerman pada 26 Juni 1914. Dia bergabung dengan AL Nazi Jerman pada 1934, pada usia 20 tahun. Pada 1939-1941, dia ditugaskan ke AU Nazi menjadi pilot pesawat tempur. Dia kemudian menjalani latihan sebagai awak U-Boat pada Oktober 1941 sampai Maret 1942. Tugas pertamanya adalah bersama U-Boat seri U-103 di mana kapal itu berhasil mengandaskan 9 kapal musuh berbobot total 42.000 ton.

Dikutip dari situs U-Boat, Pich dianggap sukses sehingga diserahi tugas membawa U-Boat lebih modern seri U-168. Adaptasi terhadap mesin perang baru itu dilakukan di Bremen dan sekitar Laut Baltik.

Dari sinilah petualangan Pich dimulai hingga ke Samudera Hindia. Kisah suksesnya dengan mengandaskan tiga kapal musuh dan merusak satu kapal besar berbendera Norwegia, Fenris.

Nahas, pada 6 Oktober 1944, U-168 ditorpedo kapal selam Belanda dan karam di Laut Jawa. 23 Awak tewas dan 27 orang lainnya selamat termasuk Pich. Dia ditawan hingga Maret 1947 sebelum bebas. Pich meninggal pada 1997 pada usia 82 tahun.

sumber : merdeka.com

Dipublikasi di NAZI, U-BOAT | Meninggalkan komentar

Tentara U-Boat Jerman bantu gerilyawan RI lawan Belanda

Beberapa awak kapal selam U-Boat Jerman pernah bergabung dengan gerilyawan Indonesia. Mereka berjuang bersama-sama karena merasa senasib, ditindas Belanda.

Jerman mengirimkan armada kapal selam U-Boat ke Indonesia selama Perang Dunia II. Mereka menjadi sekutu Jepang menghadapi Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda dan negara sekutu.

Setelah Jepang kalah tahun 1945, Belanda kembali datang ke Indonesia. Mereka ingin kembali menjajah Indonesia. Belanda pun menangkap orang-orang Jerman yang masih berada di Indonesia. Tak cuma tentara, warga sipil Jerman juga ditangkapi. Belanda kemudian menahan 260 orang Jerman di Pulau Onrust, Teluk Jakarta.

Peneliti soal Jerman dan Nazi di Indonesia, Alif Rafik Khan menjelaskan banyak mantan Kriegsmarine atau angkatan laut Jerman yang kemudian bergabung dengan gerilyawan Republik Indonesia untuk melawan Belanda.

“Mereka membantu soal teknik persenjataan dan strategi. Karena saat itu kan banyak gerilyawan yang belum mengerti,” kata Alif.

Alif mencontohkan beberapa awak kapal selam U-195 berniat bergabung dengan pejuang Indonesia di Bogor. Sayangnya mereka ditangkap Belanda di Pasar Pesing, Jakarta Utara.

“Tentara Jerman ini ditahan di Penjara Glodok, terus di Pulau Onrust bulan September 1945-Januari 1946, sebelum dipindahkan ke Malang sampai dengan tahun 1948 karena Inggris dan Belanda khawatir mereka berupaya dibebaskan oleh TKR dan para pejuang kemerdekaan lainnya,” kata Alif kepada merdeka.com, Jumat (22/11).

Alif memberikan foto bersejarah para prajurit tersebut. Enam mantan anggota Angkatan Laut Jerman dengan tubuh kurus dan pakaian seadanya.

Berdiri, dari kiri ke kanan: Oberleutnant zur See Fritz Arp, Wachtoffizier, Maschinenmaat Erich Dring, dan Hans Philipsen. Jongkok: Alfred Pschunder, Maschinenobergefreiter Heinz Ulrich dan Oberleutnant (Ing.) Herbert Weber.

“Saya tidak berhasil menemukan keterangan mengenai Philipsen serta Pschunder dalam daftar 95 orang yang pernah bertugas di U-195, karenanya bisa dipastikan
mereka bukanlah awak kapal selam tersebut, tapi kemungkinan anggota Kriegsmarine lainnya yang ditempatkan di Indonesia,” jelasnya.

Selain mereka, ada juga Werner dan Lsche, awak kapal selam U-219. Mereka melarikan diri dari Pulau Onrust dan bergabung dengan pemerintah Indonesia. Werner kemudian tewas saat merakit senjata untuk pejuang Indonesia.

Walau membantu pejuang RI, nasib sebagian tentara Jerman cukup nahas. Mereka dibunuh gerilyawan Indonesia karena disangka orang Belanda. Maklum, dari sisi tubuh dan penampilan, sepintas orang Belanda dan Jerman tampak sama.

Letnan Satu Laut Willi Schlummer dan Letnan Insinyur Wilhelm Jens misalnya, mereka terbunuh oleh pasukan gerilyawan di Bogor. Lagi-lagi karena disangka orang Belanda.

Gugur di negeri asing, ribuan kilometer dari kampung halaman mereka. Mencoba membantu perjuangan negeri asing yang tak mereka kenal mempertahankan kemerdekaannya.

sumber  : merdeka.com

Dipublikasi di NAZI | Meninggalkan komentar